Cerita Atmaja
sebuah cerita dan karya kecil untuk dunia
Selasa, 02 Juli 2013
Kamis, 13 September 2012
AKU BUKAN PENGEMIS CINTA
Aku
bukan pengemis cinta
Yang slalu harus mengalah
Bila diputuskan cinta
Dari sang kekasih
Patah hati bukan sifatnya lelaki
Apalagi sampai nekat bunuh diri
Putus cinta itu soal yang biasa
Aku tak putus asa
Wanita bukan engkau saja
Yang ada dalam dunia
Cantik bukanlah utama
Menghiasi jiwa
Sumpah dan janji bukan satu yang pasti
Alasan hanya jadi tuntutan hati
Sudah sering kali kau sakiti hati
Aku tiada perduli
Jangan kau sangka aku akan menderita
Bila putus bercinta...
Aku Bukan Pengemis Cinta ~ Johnny Iskandar.
Yang slalu harus mengalah
Bila diputuskan cinta
Dari sang kekasih
Patah hati bukan sifatnya lelaki
Apalagi sampai nekat bunuh diri
Putus cinta itu soal yang biasa
Aku tak putus asa
Wanita bukan engkau saja
Yang ada dalam dunia
Cantik bukanlah utama
Menghiasi jiwa
Sumpah dan janji bukan satu yang pasti
Alasan hanya jadi tuntutan hati
Sudah sering kali kau sakiti hati
Aku tiada perduli
Jangan kau sangka aku akan menderita
Bila putus bercinta...
Aku Bukan Pengemis Cinta ~ Johnny Iskandar.
Rabu, 25 Januari 2012
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) berstatus baru “sangat rentan punah (critically endangered)”
Gajah Sumatra merupakan
mamalia darat terbesar di daratan Sumatra, hewan ini dapat mempunyai bobot
sekitar 4 ton dan tinggi sekitar 3 m saat dewasa. besarnya ukuran serta
tenaganya yang besar ini banyak orang menggunakan tenaganya untuk berbagai
tujuan. Satwa ini mampu membawa barang-barang berat yang tidak bisa dilakukan
dihutan lebat serta sebagai alat transportasi untuk melewati hutan yang
berbahaya, namun tak sedikit orang juga yang berkonflik dengan gajah.
Berdasarkan pernyataan dari forum gajah tahun 2010, populasi gajah Sumatra
sekitar 2400-2800 ekor.
Sebelumnya ada berita
mengenai seekor gajah Sumatera dewasa yang akhirnya mati di Balai Raja,
Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis pada 26 Maret 2011. Bantuan medis yang
diberikan oleh Dokter Hewan BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam)
Riau, WWF dan lainnya tidak berhasil menyelamatkan nyawa induk gajah tersebut
karena kondisinya yang sudah sangat lemah. Diduga induk gajah tersebut diracun
oleh oknum yang tak bertanggungjawab akibat konflik lahan dengan warga sekitar (wwf.or.id)
International Union For
Conservation Of Nature (IUCN) kini menaikan status Gajah Sumatra dari posisi rentan punah (endangered) menjadi sangat
rentan punah (critically endangered).
Status itu satu tingkat di bawah punah di
alam liar (extinct in the wild) ( kompas, 25 januari 2012). Hal tersebut
terjadi karena gajah kehilangan 70% habitatnya dan separuh populasinya.
Penurunan populasi gajah ini akibat deforestasi dan konversi hutan menjadi
lahan sawit/kebun. Saat ini populasi gajah tersebar dalam bentuk
kantong-kantong populasi gajah yang tersebar dipulau Sumatra. Hal tersebut
merupakan efek dari pembukaan lahan yang membuat hutan di Sumatra menjadi
terfragmentasi.
Gajah hidup sebagai kelompok
(koloni), yang pada dasarnya mempunyai daerah jelajahnya (home range) sendiri-sendiri. Luas daerah jelajah masing-masing
kelompok bisa seluas 2.4–166.9 km2, dan wilayahnya meliputi hutan
rawa, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah dan juga hutan pegunungan rendah.
Saat ini kebanyakan dari daerah tersebut di pulau Sumatra telah berubah menjadi
kebun kelapa sawit atau terbuka oleh lahan tambang. Oleh karena itu perlu
adanya sinergi pengelolaan areal perlindungan gajah, diikuti dengan informasi
daya dukung terkini gajah Sumatra.
Janganlah kita berdiam
diri, menunggu kebijakan dari pemegang kebijakan yang entah kapan keluarnya.
Kerjakanlah apa yang bisa kita kerjakan, suarakanlah apa yang sebenarnya
terjadi, agar semua orang terbuka mata hatinya. Bahwa manusia juga tidak bisa
tinggal sendiri tanpa adanya kehadiran makhluk lain dibumi ini.
Salam Fauna, selamatkan
fauna Indonesia,
Suryadi, DKH UKF
Minggu, 15 Januari 2012
Creb's goes to kebun raya cibodas
Minggu, 15 januari 2012
hari ini gw ikut farewell party crebs 2011 (himpunan profesi anak2 biokimia) di kebun raya cibodas
gw berangkat pagi2 jam 7, dengan perjalanan yang cukup macet antara bogor-cibodas. dan finally gw sampe parkiran jam 10.00 dengan keadaan hujan parah. So...kita pada diem dalam bis ga keluar ampe kita keluar pas gerimis.
kebun raya cibodas diselimuti kabut2 tipis yang menyelimuti kawasan pegunugan itu,
hujan gerimis terus turun ga berenti2.. acara tetep lanjut walau dengan keadaan demikian
saran gw jangan pergi ke daerah lapang kalo ujan2 ( Ya iylah...) selain acara kurang maksimal, mood jadi bete gara2 dingin dan becek..
salam hangat dari bogor yang berbalut gerimis..
hari ini gw ikut farewell party crebs 2011 (himpunan profesi anak2 biokimia) di kebun raya cibodas
gw berangkat pagi2 jam 7, dengan perjalanan yang cukup macet antara bogor-cibodas. dan finally gw sampe parkiran jam 10.00 dengan keadaan hujan parah. So...kita pada diem dalam bis ga keluar ampe kita keluar pas gerimis.
kebun raya cibodas diselimuti kabut2 tipis yang menyelimuti kawasan pegunugan itu,
hujan gerimis terus turun ga berenti2.. acara tetep lanjut walau dengan keadaan demikian
saran gw jangan pergi ke daerah lapang kalo ujan2 ( Ya iylah...) selain acara kurang maksimal, mood jadi bete gara2 dingin dan becek..
salam hangat dari bogor yang berbalut gerimis..
Kamis, 15 Desember 2011
Badak Jawa Vietnam (Rhinoceros sondaicus annamiticu) Dinyatakan Punah - Oktober 2011
Badak jawa
(Rhinoceros sondaicus) dinyatakan punah di Vietnam, menurut tim konservasi. WWF
dan International Rhino Foundation mengatakan bahwa badak jawa terakhir yang
dimiliki oleh negara tersebut kemungkinan dibunuh oleh pemburu gelap. Dengan
matinya badak tersebut, maka spesies badak jawa di Vietnam dinyatakan sudah
punah. Kepunahan ini disampaikan oleh WWF, badan perlindungan alam liar PBB,
dan Yayasan Badak Internasional, dilansir dari BBC, Selasa 25 Oktober 2011.
Mereka mengatakan badak tersebut ditemukan mati di Taman Nasional Cat Tien
dengan luka tembak di kaki dan culanya telah dipotong. Berdasarkan laporan WWF,
badak bercula satu tersebut adalah satu-satunya badak Jawa yang tersisa di
Vietnam sejak tahun 2008 lalu. Dengan jumlahnya yang semata wayang itu,
kepunahan badak di Vietnam tidak mengejutkan para ahli.
Badak jawa
Vietnam atau Rhinoceros sondaicus annamiticu adalah sub spesies dari tiga spesies
badak Jawa di Asia. Badak Jawa India atau Rhinoceros sondaicus inermis juga
telah punah. Spesies badak Jawa yang masih hidup adalah Badak Jawa Indonesia,
Rhinoceros sondaicus sondaicus, yang hanya berjumlah 55 ekor di hutan lindung
Ujung Kulon, Jawa Barat. Perburuan liar terhadap badak meningkat dalam beberapa
tahun belakangan. Tidak hanya di Asia, badak-badak di Afrika juga termasuk yang
terancam punah akibat pemburuan yang tidak bertanggungjawab. Peningkatan
perburuan badak, menurut laporan jaringan pengawas perdagangan satwa liar
global, adalah berkat permintaan dari pasar obat tradisional di Asia. Cula
badak, konon dapat diracik menjadi obat kejantanan yang ampuh. Perburuan liar
badak berhasil diatasi di Indonesia dengan program konservasi yang ketat.
"Berkat
kerja aktif perlindungan badak di Indonesia, tidak ada laporan perburuan badak
Jawa di Ujung Kulon dalam satu dekade terakhir. Kunci keberhasilannya
perkembangbiakan hewan ini adalah dengan manajemen habitat yang tepat,"
kata Bibhab Kumar Talukdar, kepala Serikat Konservasi Alam Internasional.
Foto-foto dari Badak Jawa vietnam dari camera trap berikut dengan penemuan dari kerangka badak jawa vietnam terakhir:
Foto-foto dari Badak Jawa vietnam dari camera trap berikut dengan penemuan dari kerangka badak jawa vietnam terakhir:
Minggu, 08 Mei 2011
Ujung Kulon Keindahan dari Ujung barat Jawa
Jumat, 01 Oktober 2010
PENDAKIAN GUNUNG
Langganan:
Postingan (Atom)